Jumat, 03 Januari 2014

Kisah Seorang Pemuda, dan Seorang Anak

Selamat Pagi ....
gimana nih dengan hari-harinya selama liburan ? semangat kah, atau malah sebaliknya.
gue mau sedikit berbagi kisah nih sama loe semua tentang seorang pemuda, dan seorang anak dari segi islam.

kisah ini gue dapet dari ceramah ketika shalat jum'at dan dari sumber bacaan yg pernah gue baca. sebelumnya gue minta maaf, bukan bermaksud gue untuk menggurui atau merasa paling tau segalanya. gue hanya berniat untuk berbagi kisah inspiratif ini sama loe semua.

dikisahkan bahwa ketika itu seorang pemuda dari arab, gue lupa namanya siapa. pokoknya ketika tiba waktu shalat, adzan berkumandang. Ayahnya menyuruh si anak muda ini untuk melaksanakan shalat di masjid. Ayahnya ini juga merupakan salah satu imam terbaik yg ada di madinah.

Ketika itu si anak muda ini berangkat dengan menggunakan kendaraannya. Namun, bukannya pergi untuk menunaikan shalat, dia malah jalan-jalan mengelilingi kota dengan kendaraannya hingga waktu shalat-pun usai. Begitu-pun seterusnya selama ayahnya menyuruh untuk shalat, dia selalu melakukan hal-hal lain. disisi lain sang ayah hanya tau bahwa anaknya pergi ke masjid untuk melaksanakan sembahyang. Semakin sering si anak muda ini melakukan hal itu, tanpa sama sekali melaksanakan shalatnya.

Suatu hari anak muda ini melakukan perjalanan dengan teman-teman seusianya untuk mengadakan kamping ketika liburan. Mereka memutuskan untuk kamping didekat pantai sebelah utara. setelah mereka sampai dan kemudian mempersiapkan semuanya, adzan berkumandang. Teman-teman si anak muda ini kemudian bergegas untuk menunaikan shalat dengan berjamaah. Namun, si anak muda ini malah enggan untuk shalat berjamaah. Karena malu kalau teman-temannya akan mengajak dia shalat berjamaah dan dia menolak, makannya si anak muda ini memutuskan untuk berenang di pantai, ketika teman-temannya sedang mengambil air wudhu.

singkat cerita guys. Ketika sedang asik berenang, tiba-tiba kaki si anak muda ini keram dan merasa seolah-olah ada yang berusaha menariknya kedalam. disisi lain ketika si anak muda ini berteriak minta tolong, teman-temannya sama sekali tidak mendengarnya memintai pertolongan, malah teman-temannya justru yang mencari-cari kemana si anak muda ini, karena tiba-tiba menghilang. Melihat ke arah pantai sama sekali tidak ada orang yang sedang berenang disana. seketika itu teman-temannya kebingungan.

disisi lain juga si anak muda ini terus berusaha mati-matian berteriak minta tolong sekeras-kerasnya.
semakin lama, semakin terkuras tenaganya dan pada akhirnya tenggelam tidak sadarkan diri.
didalam bayang-bayang anak mudah ini, dia teringat pada ayahnya, entah kenapa ia pada saat itu hanya sosok ayahnya yang ada dibayangannya.

jauh di madinah sana, ayahnya sedang melaksanakan shalat berjamaah sebagai imam. Ketika sujud, sang ayah seperti mendengar sendiri anaknya berteriak meminta tolong memanggil-manggil namanya. Setelah selesai shalat, ayahnya kemudian berdoa meminta kepada Allah, agar anaknya baik-baik saja disana dalam perlindungannya. untuk si anak muda sendiri, tiba-tiba dia teringat dengan shalatnya, selama ini dia selalu melakukan dosa karena dia tidak melaksanakan shalatnya setiap kali ayahnya menyuruh.

Semakin dia membayangkan hal-hal yg terbayang dalam pikirannya itu, dia merasa ingin sekali rasanya menangis, ingin sekali dia memohon ampun dan berdoa semoga masih ada kesempatan dia untuk hidup dan memperbaiki diri. Namun sepertinya sulit dan tidak ada harapan lagi. Tiba-tiba, seorang angkatan militer arab datang dan mengangkat tubuh si anak muda tersebut dari dalam air. akhirnya si anak muda itu diselamatkan oleh bantuan seorang militer.

Setelah siuman, dia bertanya kepada teman-temannya, siapa yang sudah menyelamatkan hidupnya saat itu.
temannya-pun memberitahukan yg sebenarnya telah terjadi. Seketika itu si anak muda terbangun dan menangis meneteskan air mata, dan memohon ampun. otomatis teman-temannya heran akan hal itu.
Lalu si anak muda itu memutuskan untuk menghampiri seorang yang sudah menyelamatkannya, dan bermaksud ingin menanyakan, bagaimana dia bisa tau kalau dirinya sedang dalam bahaya.

Lokasi komplek militer-pun dari pantai 1 km jauhnya. Dia jadi semakin bertanya-tanya dan heran kenapa dia bisa diselamatkan oleh orang itu. Setelah sampai ke tempat militer itu dengan diantarkan oleh teman-temannya dan bertemu langsung dengan orang yang sudah menyelamatkan hidupnya, dia langsung bertanya, " Bagaimana engkau bisa menyelamatkan saya, dan tau bahwa saya dalam bahaya ? ". Seketika itu menjawab, " Ketika saya sedang melaksanakan shalat, seketika itu saya mendengar suara meminta tolong dari arah pantai ". Mendengar hal itu si anak muda ini kembali teringat oleh ayahnya, dan ingin sekali bergegas pulang menghampiri ayahnya.

Si anak muda ini kemudian memutuskan untuk pulang lebih awal daripada teman-temannya.
selama diperjalanan dia selalu teringat ayahnya, dia benar-benar sudah melakukan kesalahan dan ingin sekali secepatnya meminta maaf kepada ayahnya. Perjalanan pulang terasa berat dan panjang baginya.

si anak muda ini pergi ke masjid untuk memastikan ayahnya berada disana. Namun, ternyata ayahnya sudah tidak ada di masjid. Lalu dia bergegas pulang ke rumah. sesampainya di rumah. saat itu juga ayahnya-lah yang membukakan pintu. Otomatis si anak muda itu memeluk ayahnya sambil menangis sekeras-kerasnya, memohon ampun, dan menceritakan kejadian yang baru saja dia alami. sang ayah-pun menceritakan apa yang sudah beliau alami ketika shalat berjamaah. Seketika itu juga si anak muda itu bersujud dan menangis sambil mengakui dosa-dosa yang telah ia perbuat selama ini kepada ayahnya. sang ayah-pun hanya terdiam, dan lalu tersenyum dan terharu, beliau juga sangat bersyukur bahwa Allah masih mau memberikan kesadaran kepada anaknya itu." Memohon ampun-lah kepada Allah nak ".

Lalu sang anak segera mengambil wudhu, dan shalat sangat lama sekali, dengan keadaan menangis. Termasuk, merupakan shalat pertamanya selama ini.

Kemudian, dikisahkan ada seorang anak kecil yang selalu melaksanakan shalat berjamaah di masjid setiap waktunya. dia selalu berdiri dibelakang imam, ketika imam mengucapkan " walladdholiiin ", seketika itu si anak mengucapkan amin dengan sekencang-kencangnya, membuat imam itu kaget.
setelah selesai shalat, sang imam melirik kebelakang untu melihat anak itu. namun, anak itu sudah tidak ada. Begitu-pun seterusnya setiap shalat, imam tersebut selalu mendengar teriakan amin dari si anak itu, dan bertanya-tanya apa yang membuatnya melakukan hal itu. Suatu hari setelah selesai shalat, sang imam bergegas menahan anak itu pergi dan bertanya. apa yang sudah membuatnya melakukan hal itu. Si anak menjawab bahwa, " saya melakukan itu, karena saya ingin sekali ayah saya dirumah mendengar amin saya, dan melaksanakan shalat di masjid seperti saya ".

Setelah tau hal itu, pak ustadz menceritakan hal tersebut kepada sang ayah. Lalu pada akhirnya, ayahnya sadar dan melaksanakan setiap shalatnya berjamaah di masjid bersama anaknya.




Semoga dari kisah yang udah gue tulis dari cerita yang udah gue dapet ini, bisa memberikan pelajaran dan hikmah kepada kita semua yang membacanya. amin .....


© Somplaaak travelleR
Maira Gall